DEPOK | VOA Depok – Kota Depok sukses mencuri perhatian publik lewat gelaran Kontes Batu Akik Nusantara. Ajang bergengsi ini diikuti lebih dari 4.600 peserta dari 11 provinsi, mulai Aceh hingga Papua. Jumlah itu jauh melampaui target panitia yang semula hanya memperkirakan 2.000–3.000 peserta, Minggu (28/9/2025)
Wali Kota Depok, Supian Suri, mengaku takjub dengan tingginya antusiasme peserta.“Ini menjadi satu hal yang luar biasa. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa rutin digelar setiap tahun,” ujarnya.
Tahun ini, hadiah utama yang diperebutkan mencapai Rp50 juta. Namun, Supian menyatakan, Pemerintah Kota Depok akan menyiapkan gebrakan baru tahun depan dengan menargetkan total hadiah hingga Rp100 juta.
“Kontes ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga media pertemuan para pecinta batu sekaligus sarana untuk menggerakkan perputaran ekonomi daerah,” tegasnya.
Ketua Panitia HUT Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD), Hamzah, menambahkan, lonjakan partisipasi tahun ini menjadi bukti bahwa kontes batu mulia semakin diminati.
“Bahkan ada peserta yang mendaftarkan hingga 600 batu dalam satu kontes. Ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam memperebutkan gelar juara,” ungkapnya.
Menurut Hamzah, daya tarik utama kontes tidak hanya soal prestise, tetapi juga peluang ekonomi yang besar.
“Ketika juara, harga batu bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Jadi, ini bukan sekadar pameran, tetapi juga ajang investasi yang menjanjikan,” jelasnya.
Seperti diketahui, dari ribuan batu yang dipamerkan, jenis Batu Cempaka mendominasi dengan 800 batu yang terbagi dalam 570 kelas. Disusul Bacan (60 kelas) dan Garut (80 kelas).
-
Kelas Bacan Open: Juara 1 H. Hamzah, Juara 2 H. Ahmad Dahlan, Juara 3 Dede Hidayat.
-
Kolektor Lokal Pandan Lumut: H. Hamzah sapu bersih juara 1, 2, dan 3.
-
Kolektor Lokal Pandan Bebas Open: Juara 1 H. Ahmad Dahlan.
-
Juara Umum: Mister Cilo (Jakarta) menyabet piala bergilir Wali Kota dan uang sebesar Rp35 juta.
Dengan skala peserta yang terus meningkat dan dukungan pemerintah daerah, Kontes Batu Nasional di Depok berpotensi menjadi agenda tahunan prestisius yang mempertemukan pecinta batu mulia dari seluruh Indonesia, sekaligus menguatkan citra Depok sebagai pusat budaya sekaligus ekonomi kreatif. ***